Pemeriksaan Akuntansi 2
LAPORAN AUDIT
MANUFAKTUR PADA PT. XYZ
DISUSUN OLEH :
§ ALINDA (20212645)
§ AL AZAR (20212559)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
Kepada
Yth, Direktur PT. XYZ
Di Bekasi
Kami
telah melakukan audit atas Operasi dan Produksi pada PT. XYZ.
Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas kewajaran
laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami tidak memberikan pendapat
atas laporan keuangan tersebut. Audit kami hanya mencakup bidang kegiatan
Operasi dan Produksi yang terjadi dalam perusahaan. Audit tersebut dimaksudkan
untuk menilai tepat jumlah, tepat mutu, tepat hasil produksi, dan biaya yang
rendah. Audit atas Operasi dan Produksi
yang dilakukan diharapkan dapat memberikan saran perbaikan atas
kekurangan kegiatan operasi dan produksi perusahaan agar dimasa yang akan
datang dapat dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat
beroperasi dengan lebih ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai tujuannya.
Hasil
audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi:
Bab I :
Informasi Latar Belakang
Bab II :
Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit
Bab III : Rekomendasi
Bab IV : Ruang Lingkup Audit
Dalam
melakukan audit kami telah memperoleh banyak bantuan,dukungan, dan kerjasama
dari berbagai yang berhubungan dengan pelaksanaan audit ini. Untuk itu kami
mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik ini.
Bab I
INFORMASI LATAR BELAKANG
PT. XYZ yang berlokasi di Bekasi, bergerak dibidang produksi industri
tekstil. Tujuan produksi adalah untuk memenuhi
kebutuhan pasar dan kebutuhan pesanan khusus.
PT. XYZ merupakan perusahaan produsen dan eksportir tekstil
yang menghasilkan produk celana pendek pria. PT. XYZ berada dibawah naungan
Wisma GKBI (Gabungan Koperasi Batik Indonesia).
Tujuan dilakukannya audit adalah :
- Menilai apakah produk yang dihasilkan
telah mencerminkan kebutuhan pelanggan (pasar).
- Menilai apakah strategi serta rencana
produksi dan operasi sudah secara cermat menghubungkan santara kebutuhan
untuk memuaskan pelanggan dengan ketersediaan sumber daya serta fasilitas
yang dimiliki perusahaan.
- Menilai apakah strategi, rencana
produksi dan operasi telah mempertimbangkan kelemahan-kelemahan internal,
ancaman lingkungan eksternal serta peluang yang dimiliki perusahaan.
- Menilai apakah proses transformasi
telah berjalan secara efektif dan efisien.
- Menilai apakah penempatan fasilias
produksi dan operasi telah mendukung berjalannya proses secara ekonomis,
efektif, dan efisien.
- Menilai apakah pemeliharaan dan
perbaikan fasilitas produksi dan operasi telah berjalan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan dalam mendukung dihasilkannya produk yang
sesuai dengan kualitas, kuantitas dan waktu yang telah ditetapkan.
- Menilai apakah setiap bagian yang
terlibat dalam proses produksi dan operasi telah melaksanakan aktivitasnya
sesuai dengan ketentuan serta aturan yang telah ditetapkan perusahaan.
Bab II
KESIMPULAN AUDIT
Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh
selama audit yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:
Kondisi:
- Tidak
adanya pemanfaatan kapasitas menganggur jika Jadwal Induk Produksi tidak
disusun pada basis full capacity, sehingga penggunaan kapasitas tidak
maksimal, yang seharusnya bisa dilakukan penerimaan pesanan produksi
dengan harga dibawah tingkat laba normal.
- Tidak
terdapat kebijakan tertulis tentang pengelolaan kebutuhan produksi diatas
kemampuan kapasitas yang tersedia, sehingga sering kali terjadinya
ketidaksesuaian antara kebutuhan produksi dengan kemampuan kapasitas yang
dimiliki perusahaan.
- Tidak
terdapat prosedur tertulis yang bisa dijadikan pedoman untuk mengubah
volume produksi jika terjadi perubahan permintaan, sehingga ketika terjadi
perubahan permintaan maka kemungkinan terjadinya pengambilan keputusan
yang berbeda-beda dari setiap individu (kelompok yang berwenang). Hal
tersebut memungkinkan terjadinya kemacetan proses (bottleneck).
- Tidak
dilakukannya dokumentasi dan pelaporan biaya terhadap aktivitas-aktivitas
kualitas pada perusahaan, sehingga pihak manajemen tidak dapat melihat
informasi secara tertulis mengenai bagaimana perusahaan mengelola
aktivitas-aktivitas kualitasnya.
Kriteria:
- Rencana
produksi dan operasi memiliki rencana induk yang harus mencerminkan
optimalisasi penggunaan sumber daya perusahaan dan mencegah semaksimal
mungkin terjadinya kapasitas menganggur.
- Pengendalian
produksi dan operasi menyangkut pengamatan atas hubungan antara proses
yang berjalan dengan standar (kriteria) oprasi yang telah ditetapkan, agar
keseimbangan antara sumber daya yang tersedia dengan permintaan total
dapat dipertahankan.
- Pada
pengendalian transformasi, perusahaan harus memiliki prosedur produksi
secara tertulis, yang memberikan pedoman tentang hal-hal yang harus
dipenuhi sebelum proses produksi dimulai.
- Pada
pengendalian kualitas perusahaan, laporan biaya aktivitas kualitas harus
memberikan informasi yang akurat tentang komposisi biaya kualitas.
Penyebab:
- Perusahaan
sudah mempercayakan sepenuhnya kepada penanggung jawab tertentu walaupun
tanpa adanya pedoman yang mendukung.
- Perusahaan
sudah memperkirakan naik atau turunnya suatu produksi jika terjadi
pengelolaan kebutuhan produksi diatas kemampuan kapasitas yang tersedia.
Jika naik maka menambah CMT dan jika turun maka mengurangi CMT.
- Jika
terjadinya perubahan permintaan volume produksi, perusahaan hanya
mengambil keputusan berdasarkan kebijakan pimpinan secara langsung, tanpa
adanya prosedur tertulis.
- Laporan
atas aktivitas-aktivitas kualitas tidak dilaporkan secara tertulis oleh
perusahaan.
Akibat:
- Produksi
dan operasi tidak berjalan secara efektif dan efisien, karena pada kondisi
ini iaya tetap untuk kapasitas yangmenganggur yang menjadi dasar
perhitungan harga pokok produk ada dalam posisi nihil (nol).
- Sering
kali terjadinya ketidaksesuaian antara kebutuhan produksi dengan kemampuan
kapasitas yang dimiliki perusahaan.
- Ketika
terjadi perubahan permintaan maka kemungkinan terjadinya pengambilan
keputusan yang berbeda-beda dari setiap individu (kelompok yang berwenang).
Hal tersebut memungkinkan terjadinya kemacetan proses (bottleneck).
- Pihak manajemen tidak dapat melihat informasi secara tertulis mengenai bagaimana perusahaan mengelola aktivitas-aktivitas kualitasnya.
Bab III
REKOMENDASI
Hasil audit yang
dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus menjadi perhatian manajemen
dimasa yang akan datang. Kelemahan dikelompokan menjadi 2 yaitu:
1.
Kelemahan yang terjadi pada rencana induk produksi dan
operasi
2.
Kelemahan yang terjadi pada pengendalian produksi dan
operasi yaitu pengendalian transformasi dan pengendalian kualitas.
Atas keseluruhan
yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi atau langkah perbaikan
yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan tersebut.
Rekomendasi:
1.
Perusahaan dapat memanfaatkan kapasitas
menganggur jika jadwal induk produksi tidak disusun pada basis full capacity.
2.
Perusahaan harus membuat prosedur secara
tertulis (pedoman) untuk mengubah volume produksi jika terjadi perubahan
permintaan agar produktifitas yang dilakukan perusahaan dapat berjalan dengan
stabil sesuai dengan sumber daya yang ada.
3.
Perusahaan harus membuat laporan atas
aktivitas-aktivitas kualitas yang terjadi pada perusahaan agar
aktivitas-aktivitas yang terjadi pada perusahaan dapat dikendalikan agar
efektif dan efisien.
Bab IV
Ruang Lingkup Audit
Sesuai dengan penugasan yang kami terima, audit
yang kami lakukan hanya meliputi masalah kegiatan produksi dan operasi. Audit
kami mencakup penilaian atas kecukupan sistem pengendalian manajemen proses
produksi, personalia yang bertugas dalam proses produksi, dan aktivitas proses
produksi yang dilaksanakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar