Haii reader and visitor.
Bagi kalian yang suka update berita akhir-akhir ini, pasti sering mendengar berita tentang "Virus MERS", benar bukan?.
Lalu
sebenarnya virus mers itu apa ya? gejala yang terjadi seperti apa?.
Lalu cara apa yang harus dilakukan untuk mencegah penularan virus MERS?
Yukk sama-sama kita simak info berikut:
MERS adalah singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus.
Virus ini merupakan jenis baru dari kelompok Coronavirus (Novel Corona
Virus). Virus ini pertama kali dilaporkan pada bulan September 2012 di
Arab Saudi. MERS (Middle East Respiratory Syndrome) disebabkan oleh virus yang disebut korona virus, yang masih
satu kelompok dengan virus SARS.
Menurut
Dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FAC, Praktisi klinis dari
FKUI-RSCM, virus corona jenis baru tersebut sangat berbahaya karena
dapat menular dari orang ke orang, serta tingkat mortalitasnya yang
tinggi.
Gejala
penyakit ini mirip dengan flu, yakni demam, batuk, dan sesak
napas. Namun, virus ini akan menyerang hebat jika menginfeksi saluran
pernapasan.
Indonesia termasuk negara yang paling rentan terjangkit Sindrom
Pernapasan Timur Tengah (MERS). Penyakit ini pertama kali ditemukan di
Arab Saudi pada tahun 2012. Virus MERS ini biasanya akan menyerang
orang-orang yang memiliki kekebalan tubuh rendah, seperti lansia, anak
kecil, orang yang sedang kelelahan, dan orang yang dalam perjalanan.
Karenanya, kita harus menjaga kesehatan tubuh dengan baik.
Cara penularan atau penyebaran virus MERS:
1. Penularan lewat cairan penderita yang bersin atau batuk.
2. Penularan lewat sentuhan benda-benda yang terkontaminasi virus.
3. Kontak langsung dengan penderita.
2. Penularan lewat sentuhan benda-benda yang terkontaminasi virus.
3. Kontak langsung dengan penderita.
Berikut beberapa cara pencegahan virus MERS yang sudah mulai dilakukan di Indonesia:
1. Alat Thermoscan
Sejumlah
bandara internasional di Indonesia sudah mulai menggunakan alat
Thermoscan untuk mendeteksi penumpang yang terjangkit virus MERS. Alat
tersebut berguna untuk mendeteksi kelainan suhu tubuh penumpang.
Apabila ada penumpang yang suhu tubuhnya di atas 38 derajat celcius,
Thermoscan mampu mendeteksi kelainan tersebut. Peningkatan suhu tubuh
itu biasanya disertai batuk dan flu.
2. Tim medis
Sejumlah bandara juga menyediakan layanan medis untuk para penumpang
yang diduga terjangkit virus MERS. Jika positif, maka penumpang tersebut
akan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat mengobatan
intensif.
3. Penetapan kriteria khusus
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kriteria yang diimbau agar
tidak melakukan ibadah umroh dan haji bagi jamaah di Tanah Air. Kriteria
itu antara lain, jamaah yang berusia lebih dari 65 tahun,
jamaah dengan penyakit kronis, dan defisiensi kekebalan tubuh, wanita
hamil, serta anak-anak di bawah umur 12 tahun.
Kebijakan itu dikeluarkan karena virus MERS sangat rentan menyerang
orang-orang yang masuk dalam kriteria tersebut. Bagi Anda yang masuk
kriteria itu, sebaiknya tunda dulu rencana Anda untuk berpergian ke Arab
Saudi.
4. Kesiapsiagaan
Sejumlah
rumah sakit di Indonesia juga sudah mulai bersiap untuk mengantisipasi
jika ada pasien yang terjangkit virus MERS. Mulai dari tenaga ahli dan
juga ruangan khusus untuk pasien MERS pun sudah mulai disiapkan.
Itulah beberapa upaya pencegahan yang dilakukan di Indonesia. Semoga
dengan cara-cara tersebut, Indonesia bisa terbebas dari virus MERS
meskipun banyak jamaah umroh atau pun haji yang akan pergi ke Arab
Saudi.
Sumber:
Sumber:
- http://ciricara.com/2014/05/12/cara-pencegahan-virus-mers-di-indonesia/
- http://dunibola.blogspot.com/2014/05/pengertian-apa-itu-virus-mers.html