Rabu, 14 Mei 2014

Virus MERS ?

Haii reader and visitor. 
Bagi kalian yang suka update berita akhir-akhir ini, pasti sering mendengar berita tentang "Virus MERS", benar bukan?.
Lalu sebenarnya virus mers itu apa ya? gejala yang terjadi seperti apa?. Lalu cara apa yang harus dilakukan untuk mencegah penularan virus MERS?
Yukk sama-sama kita simak info berikut:

MERS adalah singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus. Virus ini merupakan jenis baru dari kelompok Coronavirus (Novel Corona Virus). Virus ini pertama kali dilaporkan pada bulan September 2012 di Arab Saudi. MERS (Middle East Respiratory Syndrome) disebabkan oleh virus yang disebut korona virus, yang masih satu kelompok dengan virus SARS. 

Menurut Dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FAC, Praktisi klinis dari FKUI-RSCM, virus corona jenis baru tersebut sangat berbahaya karena dapat menular dari orang ke orang, serta tingkat mortalitasnya yang tinggi.

Gejala penyakit ini mirip dengan flu, yakni demam, batuk, dan sesak napas. Namun, virus ini akan menyerang hebat jika menginfeksi saluran pernapasan. Indonesia termasuk negara yang paling rentan terjangkit Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS). Penyakit ini pertama kali ditemukan di Arab Saudi pada tahun 2012. Virus MERS ini biasanya akan menyerang orang-orang yang memiliki kekebalan tubuh rendah, seperti lansia, anak kecil, orang yang sedang kelelahan, dan orang yang dalam perjalanan. Karenanya, kita harus menjaga kesehatan tubuh dengan baik.

Cara penularan atau penyebaran virus MERS:
 
1. Penularan lewat cairan penderita yang bersin atau batuk.
2. Penularan lewat sentuhan benda-benda yang terkontaminasi virus.
3. Kontak langsung dengan penderita.

Berikut beberapa cara pencegahan virus MERS yang sudah mulai dilakukan di Indonesia:

1. Alat Thermoscan


Sejumlah bandara internasional di Indonesia sudah mulai menggunakan alat Thermoscan untuk mendeteksi penumpang yang terjangkit virus MERS. Alat tersebut berguna untuk mendeteksi kelainan suhu tubuh penumpang.

Apabila ada penumpang yang suhu tubuhnya di atas 38 derajat celcius, Thermoscan mampu mendeteksi kelainan tersebut. Peningkatan suhu tubuh itu biasanya disertai batuk dan flu.

2. Tim medis


Sejumlah bandara juga menyediakan layanan medis untuk para penumpang yang diduga terjangkit virus MERS. Jika positif, maka penumpang tersebut akan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat mengobatan intensif.

3. Penetapan kriteria khusus


Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kriteria yang diimbau agar tidak melakukan ibadah umroh dan haji bagi jamaah di Tanah Air. Kriteria itu antara lain, jamaah yang berusia lebih dari 65 tahun, jamaah dengan penyakit kronis, dan defisiensi kekebalan tubuh, wanita hamil, serta anak-anak di bawah umur 12 tahun.

Kebijakan itu dikeluarkan karena virus MERS sangat rentan menyerang orang-orang yang masuk dalam kriteria tersebut. Bagi Anda yang masuk kriteria itu, sebaiknya tunda dulu rencana Anda untuk berpergian ke Arab Saudi.

4. Kesiapsiagaan


Sejumlah rumah sakit di Indonesia juga sudah mulai bersiap untuk mengantisipasi jika ada pasien yang terjangkit virus MERS. Mulai dari tenaga ahli dan juga ruangan khusus untuk pasien MERS pun sudah mulai disiapkan.

Itulah beberapa upaya pencegahan yang dilakukan di Indonesia. Semoga dengan cara-cara tersebut, Indonesia bisa terbebas dari virus MERS meskipun banyak jamaah umroh atau pun haji yang akan pergi ke Arab Saudi.


Sumber:
  • http://ciricara.com/2014/05/12/cara-pencegahan-virus-mers-di-indonesia/
  • http://dunibola.blogspot.com/2014/05/pengertian-apa-itu-virus-mers.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar